Marak QRIS Palsu, BRI Imbau Masyarakat Jaga Keamanan Transaksi Melalui BRIMerchant

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tbk atau BRI mengimbau masyarakat agar menjaga keamanan transaksi lewat BRIMerchant terkait maraknya penipuan berkedok QRIS palsu.
QRIS palsu adalah kode QR bohong yang meniru identitas pedagang, jenis barang, dan jumlah transaksi sehingga penipu terkesan sudah melakukan pembayaran, tetapi kenyataannya nominal transaksi tidak diterima oleh penjual atau merchant.
Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto menjelaskan QRIS palsu yang beredar menyerang merchant-merchant QRIS statis (QR Code berisi Merchant ID dan bersifat tetap), yang biasanya ditampilkan dalam sticker atau print-out, dan QR di-generate satu kali.
“Agar terhindar dari transaksi QRIS palsu yag marak, merchant agar rutin melakukan monitor terhadap transaksi pembayaran dari customer-nya, apakah sudah diterima dan masuk ke rekening merchant yang terafiliasi dengan QRIS statisnya,” pesan Andrijanto.
Menurut Andrijanto, hal ini akan mudah dilakukan merchant QRIS BRI yang sudah memiliki aplikasi BRImerchant.
Sebab, melalui aplikasi tersebut, merchant dapat mengetahui apabila transaksi pembayaran yang dilakukan customer sukses.
Andrijanto menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan merchant, yakni mereka harus mengawasi dan memeriksa status pembayaran, memastikan telah menerima notifikasinya.
Begitu pula pembeli harus memastikan QRIS yang telah di-scan punya nama yang sama dengan merchant.
BRI mengimbau masyarakat menjaga keamanan transaksi melalui BRIMerchant terkait maraknya penipuan berkedok QRIS palsu
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- ASIPPINDO Dukung Perluasan Askses Pembiayaan Inklusif Bagi Pelaku UMKM