Marak Terminal Bayangan di Lebak Bulus
jpnn.com - JAKARTA -- Terminal bayangan (liar) bermunculan pasca ditutupnya Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus. Sejumlah perusahaan otobus (PO) yang biasa beroperasi di terminal tersebut menyewa lahan di sekitar terminal untuk memarkir kendaraan dan menaikan serta menurunkan penumpang.
Para pelaku usaha angkutan itu juga tetap berusaha menjual tiket di loket di dalam terminal yang belum dirobohkan. “Kami tidak punya pilihan lain setelah terminal ditutup, jadi terpaksa menyewa tempat untuk memarkir bus,” ujar salah satu awak PO bus bernama Ardi, kemarin (19/1).
Ardi mengatakan, terminal sudah ditutup sejak Sabtu lalu. Kemudian pihak perusahaannya mengambil langkah alternatif untuk menyewa tempat di lingkungan Stadion Lebak Bulus. “Sehingga penumpang yang sudah membeli tiket, langsung diarahkan ke sana,” ungkap dia.
Namun Ardi mengaku harga tiket bus yang dijualnya masih sama. Misalnya, untuk jurusan Pati Jawa Tengah tidak mengalami kenaikan. Masih tetap dijual dengan harga Rp 135 ribu. “Itu harga normal,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Terminal Lebak Bulus Adjmain mengatakan, pihaknya sudah tidak memperbolehkan adanya aktivitas penjualan tiket. Akan tetapi masih banyak karyawan PO yang masih bertahan, sehingga tidak kuasa untuk melarang.
“Sebenarnya sudah tidak boleh, tapi karyawan dan loketnya sendiri kan masih ada. Ya mereka hanya menampung di sini, kemudian diarahkan ke pool atau tempat penjemputan busnya,” bebernya.
Sementara Anggota DPRD DKI Jakarta S Andyka menyayangkan penutupan secara sepihak oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Apalagi penutupan tersebut dilakukan tanpa disertai solusi, sehingga menimbulkan masalah baru.
“Munculnya terminal bayangan ini akibat penutupan tidak disertai pemberian solusi yang baik. Kami berharap Pemprov DKI memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini,” pungkasnya.
JAKARTA -- Terminal bayangan (liar) bermunculan pasca ditutupnya Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus. Sejumlah perusahaan otobus
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS