Maraknya Perang Takjil di Bulan Ramadan, Pelajaran Apa yang Bisa Diambil untuk Toleransi?

"Berhubung Source Group kan baru tahun ini juga, baru mulai membuat konten."
Di sana, mereka membeli gorengan, manisan, dan kue-kue tradisional.
Setelah membagikan video bertema "takjil war", Jeanne mengatakan mereka menerima respons positif.
"Dari event kali ini sih benar-benar rasanya kita sebagai nonis enggak merasa terkucilkan ... mereka include [menerima] kita banget," kata Jeanne.
"Dan mereka senang banget kita bantu pedagang UMKM."
Keduanya juga mengatakan telah mempelajari hal baru dari tradisi Ramadan, karena sempat berburu makanan saat sahur.
"Kalau sahur kan kita pertama kali, pergi subuh-subuh juga ... tadinya kan enggak pernah," ujar Yoren.
"Lebih ke experience [pengalaman] baru juga sih, sebenarnya kan dari dulu kita tahu kalau orang itu puasa harus ada sahur, terus nanti beli takjil, terus buka puasa. Tapi ini first-time experience [pengalaman pertama] saja."
Perang takjil mungkin sudah lama terjadi di Indonesia, tapi semakin ramai di jejaring sosial sampai ada video parodi yang membuat kita tertawa
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam