Mardani: Kalau Sepekan Tidak Ada Kabar, Berarti Jokowi Omdo
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengaku tidak mau suuzan setelah muncul video marah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membawa narasi resuffle kabinet, sebagai gimik politik.
Namun, kata dia, video marah Jokowi akan dipertanyakan jika sepakan setelahnya, tidak terdapat tindak lanjut.
"Saya enggak mau suuzan, kalau seminggu ini enggak ada kabar, omdo (omong doang)," ujar Madani dalam diskusi daring berjudul "Menanti Perombakan Kabinet", Sabtu (4/7).
Menurut Mardani, Jokowi perlu berpikir jernih ketika mau melakukan reshuffle setelah video marahnya diunggah oleh akun Sekretariat Kabinet. Jokowi tidak perlu memikirkan survei untuk melakukan reshuffle.
"Kalau Kementerian dan nama, Pak Jokowi jangan percaya survei. Jadi jangan percaya, itu masukkan saja," ujar dia.
Menurut Maman, Jokowi perlu memandang dua hal ketika melakukan reshuffle, yakni terkait komitmen dan kompetensi. Di sisi lain, Jokowi juga perlu bebenah diri andai melaksanakan resuffle.
Misalnya, kata dia, Jokowi mudah ditemui oleh pembantunya di kabinet. Dalam informasi yang didapat Mardani, terdapat satu menteri yang susah menemui Jokowi dalam tiga bulan.
"Nuhun sewu, saya bukan PDIP, tetapi Bu Risma (Tri Rismaharini) bawa HT (Handy Talkie) jadi semua kepala dinas on call selama 24 jam. Jokowi seharusnya gampang dihubungi juga, begitu," beber dia. (mg10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Video marah Jokowi akan dipertanyakan jika sepakan setelahnya, tidak terdapat tindak lanjut.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto