Mardani: Kalau Sepekan Tidak Ada Kabar, Berarti Jokowi Omdo

Mardani: Kalau Sepekan Tidak Ada Kabar, Berarti Jokowi Omdo
Mardani Ali Sera. Foto; Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengaku tidak mau suuzan setelah muncul video marah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membawa narasi resuffle kabinet, sebagai gimik politik.

Namun, kata dia, video marah Jokowi akan dipertanyakan jika sepakan setelahnya, tidak terdapat tindak lanjut.

"Saya enggak mau suuzan, kalau seminggu ini enggak ada kabar, omdo (omong doang)," ujar Madani dalam diskusi daring berjudul "Menanti Perombakan Kabinet", Sabtu (4/7).

Menurut Mardani, Jokowi perlu berpikir jernih ketika mau melakukan reshuffle setelah video marahnya diunggah oleh akun Sekretariat Kabinet. Jokowi tidak perlu memikirkan survei untuk melakukan reshuffle.

"Kalau Kementerian dan nama, Pak Jokowi jangan percaya survei. Jadi jangan percaya, itu masukkan saja," ujar dia.

Menurut Maman, Jokowi perlu memandang dua hal ketika melakukan reshuffle, yakni terkait komitmen dan kompetensi. Di sisi lain, Jokowi juga perlu bebenah diri andai melaksanakan resuffle.

Misalnya, kata dia, Jokowi mudah ditemui oleh pembantunya di kabinet. Dalam informasi yang didapat Mardani, terdapat satu menteri yang susah menemui Jokowi dalam tiga bulan.

"Nuhun sewu, saya bukan PDIP, tetapi Bu Risma (Tri Rismaharini) bawa HT (Handy Talkie) jadi semua kepala dinas on call selama 24 jam. Jokowi seharusnya gampang dihubungi juga, begitu," beber dia. (mg10/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Video marah Jokowi akan dipertanyakan jika sepakan setelahnya, tidak terdapat tindak lanjut.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News