Mardani PKS: Jangan Saling Menyalahkan, Rakyat yang Jadi Korban
jpnn.com, JAKARTA - Sebagian wilayah Jabodetabek masih tergenang banjir yang terjadi sejak Rabu (1/1). Bencana tersebut juga telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Anggota Komisi II DPR dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) Mardani Ali Sera mengatakan, seharusnya mitigasi banjir sudah disiapkan.
"Semua pihak mesti menjadikan banjir (tahun ini) ini jadi banjir terakhir yang memakan korban. Mestinya mitigasi sudah disiapkan," kata Mardani saat dihubungi JPNN.com, Kamis (2/1).
Politikus PKS itu menyatakan bahwa curah hujan sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Masalah aliran air sudah dipetakan. Ruas mana saja yang mesti dilebarkan atau didalamkan sudah ada. "Ini saatnya semua bekerja sama," ujarnya.
Mardani mengingatkan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat selain bekerja sama, juga jangan saling menyalahkan. "Rakyat yang jadi korban," ujar Mardani.
Ia mengimbau anggota legislatif untuk melakukan fungsi menjadikan anggaran berkualitas mewujudkan edukasi dan mitigasi dan proyek infrastruktur untuk manajemen air. "Dengan kondisi perubuhan iklim yang kian ekstrem semua mesti berhati-hati dengan kondisi alam," pungkas Mardani.
Seperti diketahui, BNPB menyatakan 16 korban meninggal dunia karena bencana banjir Jabodetabek, sejak Rabu (1/1).
Perinciannya, delapan di DKI Jakarta, tiga di Kota Depok, dan masing-masing satu korban di Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. (boy/jpnn)
Mardani mengingatkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat selain bekerja sama, juga jangan saling menyalahkan soal banjir.
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- Banjir Bandang Putus Akses Utama Jalur Provinsi Trenggalek-Ponorogo-Pacitan
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir
- Banjir Rob Menggenangi 6 RT di Marunda dan Pluit Jakarta Utara
- Banjir Rob Merendam Muara Angke, Kendaraan Sulit Melintas
- Tanggul Jebol, Perumahan Dahlia Kota Semarang Banjir, 380 Jiwa Terdampak