Mardiono Sowan ke Ponpes Tertua di Cilacap, PPP Didoakan Sukses pada Pemilu
jpnn.com, CILACAP - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyambangi Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam kunjungannya kali ini, PPP mendapatkan doa dari pimpinan ponpes agar lebih jaya dan maju, sehingga dapat terus membawa aspirasi umat.
“Alhamdulillah hari ini silaturahmi saya diterima oleh guru kita, di mana ponpes ini hampir 100 tahun berdiri dan sudah begitu besar pengabdiannya kepada bangsa negara untuk mencerdaskan anak bangsa,” ujar Mardiono, dalam siaran persnya, Senin (22/1).
Pria pimpinan partai nomor urut 17 mengaku optimistis PPP dapat terus berkontribusi untuk bangsa, negara, dan masyarakat lewat berbagai dukungan serta doa dari para kiai.
“Saya optimistis karena PPP sendiri adalah warisan para ulama bangsa, semua amanatnya selalu dijalankan seperti jangan meninggalkan pesantren dan kiai,” kata dia.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin KH Imdadurohman Al Ubudy mendoakan partai berlambang Kabah agar terus maju dan membawa aspirasi umat lewat berbagai programnya.
“Mudah-mudahan PPP bisa lebih jaya, lebih maju, dan membawa aspirasi umat. Saya juga mendengar ada program dari Pak Ganjar di Jateng, alhamdulillah dari PPP juga. Semoga partai lain bisa menyusul membawa aspirasi masyarakat nahdiyin,” kata dia.
Adapun capres-cawapres nomor urut tiga yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga memiliki program guru ngaji dapat gaji yang sejalan dengan PPP.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengunjungi pondok pesantren tertua yang ada di Cilacap.
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Usung Isu Transformasi, Mukernas II PPP Tak Bahas Evaluasi Kepemimpinan Mardiono
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024
- Majelis Masyayikh Pengin Memastikan Pesantren Tak Hanya Bertahan, tetapi Berkontribusi