Margarito: Bisa Jadi Presiden Terpilih Namanya Kardus Kosong

jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum tata negara Margarito Kamis menyatakan partai politik sudah bisa mensosialisasikan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka usung di pemilu presiden (pilpres) 2019.
Sebab menurut Margarito, pilpres dan pemilu legislatif (pileg) dipastikan akan berlangsung serentak di tahun 2019.
"Bangun koalisi secepatnya. Setelah itu sepakati bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung di pilpres 2019," kata Margarito, dalam diskusi RUU Pemilu, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (27/9).
Pentingnya partai politik sedini mungkin mensosialisasikan jagoannya ujar Margarito, untuk mengantisipasi terjadinya pasangan calon presiden tunggal sebab untuk pilpres tidak ada ruang calon independen.
Kalau nantinya benar-benar terjadi hanya ada satu pasang calon lanjut dia, makan pasangan tersebut akan berhadapan dengan kardus kosong.
"Kalau itu terjadi, saya takutnya yang menang itu kardus kosong. Lalu presiden terpilih namanya kardus kosong. Dari sisi hukum, kardus kosong tak bisa jadi subjek hukum sebab subjek hukum harus kejiwaan," tegasnya.
Oleh karena, Margarito memuji sikap Partai Golkar yang sudah memastikan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden 2019.
"Kalau partai politik lainnya tidak menyiapkan bakal calon presiden dari sekarang, terbuka kemungkinan petahana calon Presiden Jokowi melawan kardus kosong," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pakar hukum tata negara Margarito Kamis menyatakan partai politik sudah bisa mensosialisasikan bakal calon presiden dan wakil presiden
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan
- Prabowo, SBY, dan Jokowi Tekan Bersama Tombol Peluncuran Danantara
- Usut Kasus Korupsi Perkeretaapian, KPK Panggil Ibu Rumah Tangga hingga Pengusaha
- Tak Banyak Kader PDIP Ikut Retret di Magelang, Hubungan Pusat & Daerah Tetap Aman?
- Menteri Investasi Rosan Roeslani Jadi Kepala Danantara, Erick Thohir Sebagai Pengawas