Margin Rendah, Premium Semakin Ditinggalkan
Jumat, 29 Juli 2016 – 08:18 WIB

Ilustrasi. Foto: JPNN
Selain faktor edukasi, banyak SPBU yang tertarik mengikuti program SPBU khusus. Artinya, SPBU tersebut hanya menjual produk nonsubsidi sehingga tidak menjual premium dan solar.
Kriteria SPBU khusus itu, antara lain, berada di dekat lokasi permukiman, lahannya tidak luas, dan ada pernyataan kesanggupan dari pengusaha SPBU. Program itu sebetulnya ada sejak dua tahun lalu, tapi sepi peminat.
’’Namun, sekarang dengan kondisi penjualan premium yang terus menurun, makin banyak SPBU yang ingin menjadi SPBU khusus,’’ papar Heppy. (rin/jos/jpnn)
SURABAYA – Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium semakin turun. Dari 843 SPBU di Jawa Timur, sepuluh persen di antaranya tak lagi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- SPBH Milik PLN IP Bakal Jadi Kunci Penting Mewujudkan Transportasi Berbasis Hidrogen
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun