Margiono Ketua Baru PWI Pusat

ACEH – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat berganti nakhoda. Margiono, direktur utama harian Rakyat Merdeka Group (Grup Jawa Pos), terpilih sebagai ketua umum PWI yang baru menggantikan ketua lama, Tarman Azzam.

MG (panggilan akrab Margiono) terpilih di Kongres ke-22 PWI di Aceh Selasa malam (29/7). Pria asal Tulungangung, Jatim, tersebut memperoleh dukungan mayoritas dalam kongres yang diikuti pengurus PWI dari 34 provinsi itu. Saat voting, MG meraih dukungan 58 di antara 95 total suara yang diperebutkan. Calon lain, Wina Armada (Sekjen PWI 2003–2008) memperoleh 13 suara, Parni Hadi (ketua LPP RRI) 13 suara, dan Dhimam Abror 11 suara (ketua PWI Jatim, harian Surya).

Munculnya Margiono sebagai calon cukup mengejutkan. Sebab, sebelumnya kandidat yang muncul hanya berputar pada nama Parni Hadi, Wina Armada, Dhimam Abror, dan Kamsul Hasan (ketua PWI DKI Jakarta). Nama Margiono baru muncul pada hari kedua kongres. Namun, kemunculannya langsung menyedot perhatian peserta. Figur dia dikenal sangat sederhana, santun, dan tidak banyak bicara. Direktur Jawa Pos itu juga dianggap mewakili tokoh muda PWI.

Dalam penjaringan calon, ada tujuh nama yang muncul. Selain lima di atas, ada Muhyan (ketua PWI Sumut) dan Alwi Hamu (Dirut Fajar Group –juga Grup Jawa Pos). Namun, keduanya tak mau dicalonkan.

Setelah terpilih, Margiono menyampaikan akan membawa dan menumbuhkan PWI sesuai kekuatan yang dimiliki. Margiono memberi judul pidatonya Five Giants of PWI atau Lima Raksasa di Tubuh PWI. Yang dimaksud adalah PWI besar, jauh, tinggi, kuat, dan new brand. ”Besar ketokohannya, besar jaringannya, dan besar organisasinya. Tinggi cita-citanya dan tinggi pencapaiannya. Kuat soliditasnya dan kuat bargaining power-nya,” ujar wartawan yang juga dalang itu.

PWI, lanjut dia, juga harus hadir dengan brand baru yang menjadikan organisasi besar itu berkembang dengan otak penggerak yang pintar. (nan/jpnn/nw)