Margiono, Selalu Ada Jalan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Margiono, Selalu Ada Jalan
Margiono. Foto: Dok PWI.

Latar belakang budaya Tulungagung menjadi identitas personal Margiono. Tulungagung adalah wilayah Jawa Timur dengan budaya mataraman yang lebih kental dengan pengaruh Jawa Tengah.

Masyarakat Tulungagung lekat dengan budaya Jawa abangan dengan berbagai variannya.

Sabung ayam menjadi salah satu tradisi khas Tulungagung.

Dalam tradisi Jawa, adu jago identik dengan taruhan yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari tradisi itu.

Judi sabung ayam menjadi bagian dari tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun di Tulungagung.

Praktik perjudian kecil seperti judi kopyok atau judi kolas yang berhadiah telor asin, menjadi tradisi yang dijumpai di berbagai keramaian, seperti di pesta perkawinan atau pesta desa sedekah bumi setelah panenan.

Wayang menjadi pertunjukan yang paling populer di kalangan masyarakat. Pada setiap perhelatan biasanya warga menanggap wayang. Judi kecil-kecilan menjadi bagian dari perhelatan.

Sabung ayam dan judi kopyok melahirkan kelas elite sosial yang disebut sebagai ‘’botoh’’, sebutan botoh diberikan kepada orang-orang membawa ayam ke arena sabung dan bertindak semacam pelatih dalam pertandingan tinju.

Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News