Margiono, Selalu Ada Jalan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Latar belakang budaya Tulungagung menjadi identitas personal Margiono. Tulungagung adalah wilayah Jawa Timur dengan budaya mataraman yang lebih kental dengan pengaruh Jawa Tengah.
Masyarakat Tulungagung lekat dengan budaya Jawa abangan dengan berbagai variannya.
Sabung ayam menjadi salah satu tradisi khas Tulungagung.
Dalam tradisi Jawa, adu jago identik dengan taruhan yang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari tradisi itu.
Judi sabung ayam menjadi bagian dari tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun di Tulungagung.
Praktik perjudian kecil seperti judi kopyok atau judi kolas yang berhadiah telor asin, menjadi tradisi yang dijumpai di berbagai keramaian, seperti di pesta perkawinan atau pesta desa sedekah bumi setelah panenan.
Wayang menjadi pertunjukan yang paling populer di kalangan masyarakat. Pada setiap perhelatan biasanya warga menanggap wayang. Judi kecil-kecilan menjadi bagian dari perhelatan.
Sabung ayam dan judi kopyok melahirkan kelas elite sosial yang disebut sebagai ‘’botoh’’, sebutan botoh diberikan kepada orang-orang membawa ayam ke arena sabung dan bertindak semacam pelatih dalam pertandingan tinju.
Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.
- Iwakum Desak Polisi Bongkar Kasus Perusakan Mobil Jurnalis
- Tolak Intimidasi, Sahroni Minta Polisi Ungkap Motif Perusakan Mobil Jurnalis Hussein Abri
- Ponco Iwakum Dorong Pendukung SYL yang Menendang Wartawan Dijerat UU Pers
- BP2MI Tingkatkan Kolaborasi dengan Pers untuk Melindungi PMI
- Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Pers Bertanggung Jawab Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
- Kubu Hasto Merasa Pasal yang Digunakan Polisi Sering Dipakai Kolonialisme