Margiono, Selalu Ada Jalan
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Teman-temannya menyebut Margiono dengan panggilan ‘’Emge’’ dari inisial namanya ‘’m-g’’.
Inisial itu dipakainya ketika mengawali kariernya sebagai wartawan Jawa Pos di awal 1980-an. Nama itu kemudian melekat kepada Margiono dan membawa berkah dalam karier jurnalistiknya yang panjang.
Margiono adalah generasi rekrutmen pertama Jawa Pos setelah diambil alih Tempo dan dipimpin oleh Dahlan Iskan. Selepas belajar ilmu pendampingan sosial di perguruan tinggi Margiono diterima di Jawa Pos bersama-sama dengan Solihin Hidayat dan Mohammad Siradj. Trio ini kemudian berkembang menjadi calon-calon pimpinan Jawa Pos di masa depan.
Pada masa itu Jawa Pos masih berkantor di sebuah bangunan tua di Jalan Kembang Jepun, sebuah kawasan pecinan di Surabaya Utara. Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.
Margiono adalah salah satu saksi dan pelaku sejarah perkembangan Jawa Pos yang fenomenal. Dari sebuah gedung tua persis di seberang Jembatan Merah yang bersejarah, Jawa Pos berkembang menjadi konglomerasi media yang menjalar ke seluruh antero Indonesia.
Secara umum periodesasi konglomerasi Jawa Pos bisa dibagi menjadi tiga. Periode Kembang Jepun, Karah Agung, dan Graha Pena.
Kembang Jepun adalah periode awal Jawa Pos ketika masih berada pada fase ‘’komodifikasi awal’’. Ketika itu core bisnis Jawa Pos adalah melakukan komodifikasi dengan ‘’menjual berita’’.
Komodifikasi adalah proses mengubah nilai guna menjadi nilai tukar.
Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.
- Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Anugerah Sahabat Pers Award dari SPS Sumut
- Kaltim Peringkat Kedua Nasional dalam Survei Indeks Kemerdekaan Pers 2024
- Iwakum Desak Polisi Bongkar Kasus Perusakan Mobil Jurnalis
- Tolak Intimidasi, Sahroni Minta Polisi Ungkap Motif Perusakan Mobil Jurnalis Hussein Abri
- Ponco Iwakum Dorong Pendukung SYL yang Menendang Wartawan Dijerat UU Pers
- BP2MI Tingkatkan Kolaborasi dengan Pers untuk Melindungi PMI