Margiono, Selalu Ada Jalan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Margiono, Selalu Ada Jalan
Margiono. Foto: Dok PWI.

Pada periode itulah Jawa Pos memasuki fase strukturasi karena pengaruh politiknya sudah menasional. Pada periode itulah Dahlan Iskan menjadi direktur utama PLN (Perusahaan Listrik Negara) pada 2009 dan kemudian menjadi menteri BUMN pada 2011.

Strukturasi adalah proses interaksi antara struktur dan agen dengan kekuasaan. Jawa Pos adalah struktur dan Dahlan Iskan adalah agen. Struktur dan agen ini kemudian berinteraksi dengan kekuatan politik dan menemukan hubungan yang saling menguntungkan dan membutuhkan.

Margiono menjadi bagian penting dari semua proses itu.

Pada masa awal reformasi Margiono ditugaskan untuk mengembangkan Jawa Pos ke Jakarta. Ketika itu Jawa Pos menjalin kerja sama dengan Harian Merdeka. Kerja sama itu tidak berjalan mulus dan kongsi pecah.

Margiono kemudian mendirikan ‘’Rakyat Merdeka’’.

Di bawah Margiono Rakyat Merdeka berkembang menjadi koran politik yang sangar. Jurnalisme yang diterapkan Margiono adalah anti-mainstream yang mengagetkan dengan judul-judul headline banner yang menyalak.

Margiono berani membuat judul headline banner ‘’Mulut Mega Bau Solar’’.

Namun, Margiono tidak kehilangan humornya ketika membuat judul headline ‘’Si Bagir Anak Nakal’’ yang mengkritik ketua Mahkamah Agung Bagir Manan.

Margiono dan kawan-kawan disebut sebagai generasi Kembang Jepun yang menjadi pionir awal kemajuan Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News