Mari Bantu Perangi Virus Corona di Indonesia dengan Berhenti Merokok
Prof Yayi mengatakan usaha menurunkan tingkat merokok di Indonesia memang tidak gampang dilakukan.
Tetapi merokok membuat tubuh lebih rentan terserang virus corona.
"Berhenti merokok itu perlu niat dan saat ini situasi yang tepat. Membeli rokok pun juga perlu keluar rumah, sementara dihimbau untuk tetap di runah sekarang ini," tambahnya.
Saat ini virus corona mulai menunjukkan dampaknya terhadap perekonomian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sehingga warga harus lebih berhemat dalam pengeluaran.
Di Indonesia data menunjukkan pengeluaran pembelian rokok adalah pengeluaran kedua terbesar, setelah pembelian beras.
Penelitian Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta menunjukkan jumlah perokok di Indonesia ada 66,9 juta orang yang menghabiskan 12.3 batang rokok perhari.
Jika dihitung dari jumlah total secara nasional, biaya yang dihabiskan untuk membeli rokok adalah Rp 0.8 triliun.
"Bila jumlah uang ini dibelikan makanan maka kebutuhan 2.210 kalori setiap hari bagi warga Indonesia akan tercukupi," tulis laporan tersebut.
Dengan peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang dilaporkan semakin meningkat di Indonesia, berbagai upaya masih bisa dilakukan untuk menghindari diri dari virus corona
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata