Mari Berkunjung ke Taman Kanak-Kanak Multikultur di Australia
Bagi sebagian ibu, menitipkan anak-anaknya ke taman kanan-kanak dan tempat penitipan anak bukanlah suatu masalah.
Salah satu ibu yang menitipkan anaknya ke taman kanak-kanak adalah Ambreem yang mengaku sangat mengapresiasi kemampuan anak-anaknya.
"Di taman kanak-kanak, mereka bisa mengasah kemampuan motoris mereka," ujarnya.
Tapi tentu saja bukan hanya anak-anak yang belajar, para orang tua, terutama ibu-ibu pun bisa mempelajari sesuatu yang baru.
Misalnya para orang tua dari komunitas Sudan Selatan telah belajar memasak dan kemampuan soal nutrisi, sambil saling bertukar resep.
Menurut Jo Hutchinson, manajer dari Tuggarenong Child and Family Centre, ada 26 komunitas yang berbeda yang membawa anak-anak ke tempatnya.
Jo berpendapat jika taman kanak-kanak multikultur ini sesuai kebutuhan warga yang baru saja pindah ke Canberra.
Bayangkan saat Anda mendengarkan 30 bahasa berbeda. Inilah yang terjadi saat ada pertemuan dari keluarga dan anak-anak dari segala bangsa di Tuggeranong,
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi