Mari, Meneruskan dan Mengoreksi Sukarno
Hasan Aspahani
Senin, 26 Januari 2015 – 13:54 WIB

Mari, Meneruskan dan Mengoreksi Sukarno
Itu adalah hari pemilihan umum. Bersama banyak jurnalis lain, saya mengikuti detik per detik perhitungan hasil perolehan suara yang disorotkan ke layar dari perangkat presentasi. Itu juga hari yang berat. Ketika hasil hitung cepat ditutup malam itu, PDI Perjuangan keluar sebagai pemenang, tetapi angka yang tercapai tak sebesar yang diramalkan.
Baca Juga:
Saat jumpa pers, malam itu, di teras rumah Anda itu saya lihat Anda memeluk Puan Maharani - yang berlinang air mata - , dan Anda menepuk-nepuk pundaknya. Saya tak tahu apa yang Anda bisikkan pada putri Anda dan Ketua Tim Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan.
Sekali lagi, partai yang Anda pimpin memenangkan hati rakyat. Lalu lewat pemilihan yang keras kompetisinya, "petugas partai" yang Anda utus memenangkan pemilihan Presiden.
Saya ingin melihat kemenangan ini sebagai kesempatan untuk meneruskan cita-cita Bung Karno yang tak sempat ia capai, tapi juga untuk mengoreksi kesalahan-kesalahannya.
IBU Megawati yang saya hormati dan kagumi, saya menghormati dan mengagumi Anda sebagaimana saya mengagumi Bung Karno, ayah biologis dan ideologis
BERITA TERKAIT
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Bawaslu Konsisten Mengawal Demokrasi
- Paradigma Pemidanaan KUHP Nasional
- Danantara dan Komitmen Presiden Bagi Hilirisasi SDA-Tanaman Pangan
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran