Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan
Jadi Sopir Taksi di Usia Senja, Baru Raih Penghargaan pada 2011
Jumat, 02 Desember 2011 – 08:08 WIB

Marina Martin Segedi di atas taxi yang biasa dikendarainyanya di pangkalan Taxi Raden Inten, Buaran, Jakarta Timur. Foto : Muhammad Amjad/Jawa Pos
Marina pun menyerahkan semua bukti kesuksesannya. Mulai medali sampai piagam prestasi. Namun, pihak Kemenpora belum sepenuhnya yakin. Beruntung, perempuan 47 tahun itu masih menyimpan kliping koran tadi yang di dalamnya juga dilengkapi foto dirinya saat juara ASEAN pada 1983 itu.
Akhirnya uang Rp 125 juta tadi pun berhak dia miliki. Tapi, Kemenpora mewajibkan uang itu diwujudkan menjadi rumah. Kalau ada kekurangan, si penerima yang mesti menambahi.
Karena itulah, meski baru menerima rezeki dalam jumlah tidak sedikit, Marina tak lantas meninggalkan profesinya selama ini: sopir taksi. Ya, pekerjaan yang sehari-hari memberinya penghasilan sekitar Rp 100 ribu itulah yang dia jalani sejak bercerai dari sang suami yang menikahinya pada 1983 dan memberinya dua putri, Rayner Nurdin, pada 1989.
"Ketika itu, setelah bercerai, mau silat terus tidak mungkin karena saya harus menghidupi anak-anak. Karena itu, saya memutuskan untuk bekerja," terang ibunda Ayu Yulina Sari dan Rima Afriany Caroline itu.
Untuk menghidupi empat anak sendirian, Marina Martin Segedi harus gonta-ganti pekerjaan. Prestasinya baru dikenali setelah mengangkut penumpang dari
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu