Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan
Jadi Sopir Taksi di Usia Senja, Baru Raih Penghargaan pada 2011
Jumat, 02 Desember 2011 – 08:08 WIB

Marina Martin Segedi di atas taxi yang biasa dikendarainyanya di pangkalan Taxi Raden Inten, Buaran, Jakarta Timur. Foto : Muhammad Amjad/Jawa Pos
Pada awalnya, perempuan yang tinggal bersama ibunya di kawasan Bintara, Bekasi, sejak bercerai itu membuka warung kecil-kecilan. Sayang, usaha itu tidak berjalan lancar sehingga dia banting setir untuk mencari pekerjaan lain.
Marina akhirnya diterima menjadi sopir taksi. Sebuah pilihan yang kurang "lazim?, sebenarnya. Sebab, sampai sekarang pun jarang ditemui kaum Hawa yang menekuni pekerjaan tersebut.
Namun, wanita berdarah Jerman-Jawa itu justru bersyukur karena menjadi sopir taksi telah menyelamatkan dia dan keluarga. "Apa yang saya dapatkan cukup untuk menghidupi keluarga dan untuk biaya pendidikan anak-anak. Apalagi, masih ada beasiswa Supersemar yang saya terima meskipun tidak banyak," kata perempuan 47 tahun itu.
Sebenarnya, sebelum bercerai, Marina mendapatkan tawaran cukup menarik untuk melatih seni pencak silat di Belanda. Namun, setelah berkonsultasi dengan orang tua dan suami, dia batal berangkat karena anaknya saat itu masih kecil dan butuh dekat dengan dirinya.
Untuk menghidupi empat anak sendirian, Marina Martin Segedi harus gonta-ganti pekerjaan. Prestasinya baru dikenali setelah mengangkut penumpang dari
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu