Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan

Jadi Sopir Taksi di Usia Senja, Baru Raih Penghargaan pada 2011

Marina Segedi, Mantan Juara Silat ASEAN yang Puluhan Tahun Terlupakan
Marina Martin Segedi di atas taxi yang biasa dikendarainyanya di pangkalan Taxi Raden Inten, Buaran, Jakarta Timur. Foto : Muhammad Amjad/Jawa Pos

Setelah tampil di kejuaraan ASEAN itu, Marina sebenarnya masih berhasrat menggeluti silat. Namun, statusnya sebagai istri dan ibu memaksanya mengurangi frekuensi latihan dan bertanding. Bahkan, dia sempat berhenti total kala hamil dan pada masa awal kelahiran.

Perceraianlah yang akhirnya benar-benar membuat silat harus minggir dari kehidupan Marina. Sebagai orang tua tunggal, tenaga dan konsentrasinya tercurah untuk mencari uang. Berbagai kesempatan mendapatkan nafkah pun terus dia coba.

Tiga tahun setelah menjadi sopir taksi, dia pergi ke Sulawesi untuk bekerja. Tapi, belum genap tiga tahun bekerja, dia kembali ke Jakarta dan mulai mencari peluang bekerja di dunia layar lebar. Kebetulan, film berbau silat saat itu booming. Dia pun kecipratan peran kecil sebagai pendekar perempuan di sejumlah film.

Di antaranya dalam Warisan Ilmu Karang, Pendekar Tapak Sakti, dan Pendekar Naga Emas. Sayang, karirnya di dunia layar lebar tidak langgeng seiring merosotnya industri perfilman nasional pada 1990-an. Mulai awal 2000-an, Marina kembali menjadi sopir taksi hingga kini.

Untuk menghidupi empat anak sendirian, Marina Martin Segedi harus gonta-ganti pekerjaan. Prestasinya baru dikenali setelah mengangkut penumpang dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News