Marinir di Batam Dibunuh, 11 Warga Asal Palembang Diculik
jpnn.com - BATAM - Ratusan masa dari Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan (IKBSS) Kota Batam mendatangi Mapolresta Barelang, Sabtu (14/2) sore. Massa membawa delapan orang warga Palembang yang diculik, disiksa hingga babak belur dan dibuang secara terpisah di kawasan Barelang.
Mereka menuntut polisi mengusut tuntas dan menangkap pelaku penculikan dan penganiayaan tersebut. Anggota Komisi I DPRD Kota Batam Harmidi yang juga anggota IKBSS, menuturkan bahwa kedatangannya untuk meminta keadilan kepada polisi sebagai aparat penegak hukum. Pasalnya warga Palembang yang diculik dan disiksa tanpa rasa kasihan itu masih ada dua lagi yang belum ketemu.
"Kami warga Palembang minta polisi untuk menjemput dua warga kami yang masih ditahan di sana," teriak Harmidi melalui pengeras suara di depan Mapolresta Barelang.
"Kata di sana" tutur Harmidi, sesuai pengakuan delapan korban yang sudah ditemukan dalam kondisi babak belur di sepanjang jalan trans Barelang. Mereka diculik oleh sejumlah pelaku yang diduga oknum anggota Marinir terkait kasus pembunuhan yang menimpa Sertu Purwinanto Adi Saputro, anggota intel Batalyon 10 Marinir Satria Bumi Yudha (SBY) Batam.
"Di sana yang dimaksud adalah markas Marinir, dua warga kami masih di sana, tolong Pak Polisi jemput, sekarang, kami akan tunggu di sini," tegas Harmidi.
Total ada 11 warga asal Palembang yang diculik. Satu orang dalam kondisi kritis dan masih dirawat di rumah sakit, sedangkan delapan lainnya ditemukan di sepanjang jalan trans Barelang hingga simpang Sembulang. Korban penculikan itu adalah Joko, Adi, Tabroni, Andra, Andri, Iwan, Yayan dan Yusuf. Sementara Putra dan Boni dua warga lain belum diketahui keberadaannya.
Ketua IKBSS Batam Nika Astaga menuturkan, Putra dan Boni yang diculik secara bersamaan dengan delapan orang lainnya masih belum ditemukan. "Kami akan buat laporan ke Pomal (Polisi Militer Angkatan Laut). Tapi sebelumnya, kami mau cari tahu kenapa warga kami ini diculik dan disiksa oleh TNI?" Ujarnya.
Jika memang warga tersebut terlibat dengan kasus kematian Sertu Purwinanto, sambung Nika, seharusnya yang menangkap dan menyelidiki polisi. "Kami tak menutupi orang-orang kami agar jangan ditindak, tapi tolong, tegakkan keadilan, biarkan yang berwajib yang menjelaskan, bukankah Danyonif (Marinir) sudah menyerahkan kasus ini ke polisi," kata Nika.
BATAM - Ratusan masa dari Ikatan Keluarga Besar Sumatera Selatan (IKBSS) Kota Batam mendatangi Mapolresta Barelang, Sabtu (14/2) sore. Massa membawa
- Aset Sandra Dewi Ikut Dirampas Negara, Kuasa Hukum Harvey Moeis Tak Terima
- Polda Metro Jaya Turunkan Tim Selidiki Temuan Mayat di TPU Menteng Pulo
- Polisi Buru Pelaku Penganiayaan Sopir dan Penumpang Ojol di Cibiru Hilir
- Polisi Gagalkan 9 Kilo Sabu-Sabu Beredar di Kota Bandung
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Kronologi Pemicu Perselisihan Ojol vs Opang di Cibiru Hilir Bandung