Mario Marah jika Jokowi Dijelek-jelekkan

jpnn.com - BAGAN BATU  - Mario Steven Ambarita (21) adalah sosok pemuda yang tak malas membantu perekonomian keluarga. Dia tidak pilih-pilih pekerjaan. Mau kerja di kebun, juga pernah bekerja di toko bangunan dan lain-lain.

Menurut Manahan Ambarita (62), anaknya itu punya keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan.

"Dulu memang waktu se-tamat STM di Yapim, Bagan Batu dia pengen kuliah tapi bagaimana kami tak mampu. Kek mana, tak sesuai dengan pendapatan kami, akhirnya dia tak bisa kuliah, membantu kami kadang berkebun," katanya.

Penghuni rumah warga jalan Kapuas RT 04 RW 02 kepenghuluan Bagan Batu, Bagan Sinembah ini mengaku kaget dengan pemberitaan tentang Mario. "Sebelum ini tidak tahu dia kok bisa sampai ke Jakarta dan masuk tivi. Dia pergi dari rumah katanya mau ke Pekanbaru saja, pada 31 Maret lalu," ujarnya.

Pihak keluarga kaget karena Mario menyusup ke rongga roda pesawat Garuda Indonesia, ikut terbang dari Pekanbaru hingga ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Mario merupakan putera sulung dari lima bersaudara, pamit pada orang tuanya dengan alasan mencari kerja. "Katanya, mak aku mau ke Pekanbaru nyari kerja," cerita Manahan.

Menurut dia, sang anak memiliki cita-cita yang cukup tinggi namun karena keterbatasan ekonomi keluarganya dengan sangat terpaksa Mario harus mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pendidikan.

Diceritakan juga, Mario memang mengagumi sosok presiden Jokowi sejak lama. "Bahkan saat masa kampanye dia itu merupakan simpatisan Jokowi, dia sangat marah kalau ada yang menjelek-jelekkan Jokowi, mungkin karena itu yang membuat dia nekat ke Jakarta ingin bertemu Presiden Jokowi," kata Tiar Sitanggang, menimpali cerita pasangan hidupnya itu. (fad/rul)