Mario Rivaldi, Putra Petir Kreator Sepeda Motor Listrik
Belum Lahir Sudah Dipesan 1.000 Unit oleh PLN
Sabtu, 11 Agustus 2012 – 00:00 WIB
"Kami puas, jarak jangkaunya lebih dari cukup untuk kendaraan dalam kota. Kalau soal menambah kecepatan, itu lebih gampang," ujarnya. Pada kesempatan lain, Dahlan juga sempat mencoba mengendarai ABYOR saat berkeliling di Cimahi, Jawa Barat.
Staf Ahli Menristek Harry Purwanto menilai, jika dibanding beberapa proyek kendaraan listrik lainnya, ABYOR paling siap. Sebab, ABYOR sudah melalui sembilan tahap technology readiness level (TRL) yang diadopsi dari standar NASA, lembaga antariksa AS. "Semua produk teknologi yang baik harus melalui sembilan tahap itu," katanya.
Tahap tersebut dimulai dari proses basic technology research, technology development, technology demonstration, system prototype demonstration, hingga business development untuk mengalkulasi keekonomian produk atau economically viable and feasible. "Nah, ABYOR bukan lagi produk prototype, tapi sudah masuk sampai tahap produk komersial. Jadi, sudah siap diproduksi secara masal," ucapnya.
Menurut Mario, dalam pengembangan ABYOR, dirinya sudah menerapkan standar produksi sebagaimana yang dijalankan produsen-produsen otomotif. Artinya, semua sudah dikerjakan secara otomatis dan mekanis dengan tingkat presisi yang sangat ketat.
Di antara lima Pandawa Putra Petir, ada sosok muda bernama Mario Rivaldi. Dialah kreator ABYOR, sepeda motor listrik pertama produk asli Indonesia.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408