Market Sukuk Infrastruktur Seksi

Market Sukuk Infrastruktur Seksi
Market Sukuk Infrastruktur Seksi
Di samping itu, beberapa indikator makro Indonesia akan mendorong minat investor datang ke dalam negeri untuk investasi. Rasio utang terhadap PDB (produk domestik bruto) turun, inflasi terjaga, fiskal positif serta defisit masih sangat rendah. Selain itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah juga cukup rendah.

Di sisi lain, sambung Edwin, langkah pemerintah menambah varian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan langkah tepat. Maklum, selama ini penerbitan sukuk selalu diminati pasar. Dengan munculnya sukuk berbasis infrastruktur diiringi gencarnya pemerintah menggenjot pembangunan dalam negeri maka akan sangat positif.

Sementara Etty Retno Wulandari, Kepala Biro Standar Akuntansi Bapepam-LK, menjelaskan penerbitan sukuk terbesar saat ini masih didominasi industri keuangan. Nah, jumlah penerbitan sukuk berbasis infrastruktur sepanjang tahun ini baru ada satu yakni, sukuk yang dikeluarkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) senilai Rp 125 miliar. "Emiten kurang aware dalam penerbitkan sukuk,” tutur Etty.

Meski begitu, Bapepam-LK akan terus mensosialisasikan instrumen investasi sukuk ke emiten-emiten yang akan melakukan ekspansi bisnis. Regulator pasar modal itu juga tengah menyiapkan instrumen baru yang cocok untuk infrastruktur seperti sukuk istisna (kesepakatan jual beli pembiayaan suatu proyek barang). "Prinsipnya penerbitan sukuk harus ada proyek sebagai aset dasar (underlying asset)," ulasnya. (far)

JAKARTA - Industri obligasi syariah (sukuk) diprediksi masih akan seksi. Khususnya sukuk berbasis infrastruktur bakal menyedot pelaku usaha. Itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News