Markis Kido dan Eriksen Mengalami Serangan Jantung Padahal Olahragawan, Begini Penjelasannya
Hindari olahraga berjenis resistance training (olahraga angkat beban atau pembentukan massa otot).
Olahraga tepat, sesuai dengan kondisi kebugaran dan kesehatan jantung, dapat menghindari serangan jantung.
Olahraga yang telah diresepkan oleh dokter berdasarkan FITT (Frequency, Intensity, Time, Type) akan meningkatkan metabolisme lemak dan kolesterol berlebih dalam darah yang pada akhirnya dapat mencegah sumbatan pembuluh darah koroner dan terhindar dari serangan jantung.
“Setiap orang sebaiknya berolahraga yang sesuai dengan kondisi dan kesehatan jantung atau berdasarkan resep olahraga dari dokter."
"Jika seseorang belum mengetahui kondisi kesehatan jantungnya, disarankan untuk melakukan olahraga tipe aerobik dengan intensitas ringan-sedang, dengan peningkatan denyut jantung 10-20 kali per menit dari denyut jantung awal sebelum olahraga,” ujarnya.
Serangan jantung bisa terjadi saat berolahraga bila kerja jantung terlalu terbebani.
“Saat seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang melebihi kemampuan jantung, terlebih belum diketahui kondisi kesehatan jantung saat melakukan olahraga, maka hal tersebut dapat membebani kerja jantung sehingga dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan gangguan pada jantung,” ujar dia.
Menurutnya, olahraga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang teratur.
Markis Kido dan Eriksen mengalami serangan jantung padahal keduanya olahragawan. Begini penjelasan medisnya.
- Ajinomoto Edukasi Guru SD Cegah Penyakit Kronis pada Anak
- Terlihat Makin Kurus, Isa Bajaj Bantah Punya Masalah Kesehatan
- IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan Mengenai Serangan Jantung
- Detik-Detik Warga Bogor Utara Meninggal Seusai Belanja di Minimarket
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Celebrity Fitness Rayakan 20 Tahun Ciptakan Kebugaran dan Kesehatan Masyarakat Indonesia