Marsekal Fadjar Tegaskan TNI AU Berhati-hati Menyiapkan Pengadaan Alutsista

Marsekal Fadjar Tegaskan TNI AU Berhati-hati Menyiapkan Pengadaan Alutsista
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat memberikan sambutan dalam Kasau Awards 2022 di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/6/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo berbicara mengenai kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU ke depan. 

Hal tersebut dia sampaikan untuk menanggapi pemberitaan beberapa waktu terakhir mengenai perkembangan alutsista yang akan dimiliki oleh TNI AU.

Marsekal Fadjar mengatakan pihaknya akan membangun AU yang memperhatikan perkembangan di lingkungan strategis (lingstra), seperti Laut China Selatan, ancaman keamanan, anggaran pemerintah, dan mempertimbangkan kebutuhan dalam pengamanan Ibu Kota Negara Nusantara.

"Kita ke depan akan memiliki ibu kota negara (yang baru), bagaimana TNI AU harus siap melindungi ibu kota negara? Seperti apa dan alutsista apa yang kita butuhkan?” Fadjar saat memberikan sambutan dalam Kasau Awards 2022 di Gedung Puri Ardhya Garini Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/6). 

“Ke depan memang ada rencana strategis, ada dinamika oleh Bapak Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto, red) di dalam pemilihan-pemilihan alutsista yang tepat. Tentunya dapat disesuaikan dengan ancaman, lingstra, dan kemampuan anggaran pemerintah," lanjutnya. 

Marsekal Fadjar Prasetyo dalam kesempatan itu juga menyebutkan sejumlah alutsista yang dibutuhkan TNI AU ke depan. Mulai dari pesawat peringatan dini hingga tempur, dan lainnya. 

“Seperti pesawat peringatan dini atau juga pesawat-pesawat command control, pesawat tempur yang akhir-akhir ini dibicarakan, ya sebutkan di sini Rafale dan F-15 EX, atau yang nanti ke depan bisa jadi F-15 IDN, pesawat angkut, baik A400, C130 tipe J, pesawat helikopter, persenjataan lain UAV, dan lain sebagainya," papar Fadjar.

Dia memastikan TNI AU mempelajari, mencermati, dan berhati-hati mengenai hal-hal yang berkenaan dengan persiapan pembelian alutsista. Sebab, alutsista itu akan digunakan untuk jangka waktu yang panjang. 

KSAU Marsekal Fadjar menegaskan TNI AU berhati-hati menyiapkan pengadaan alutsista. Alutsista tidak digunakan lima tahun, tetapi 40 tahun. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News