Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia

Berencana Bikin Pengolah Sampah dan Stasiun TV

Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia
Marshal Condrat Jules Manengkai, seorang pencipta lagu-lagu taraf internasional yang saat ini memutuskan tinggal di Indonesia. Marshal tinggal di Belanda selama 46 tahun dan sampai saat ini aktif berkarya di bidang seni, khususnya mengarang lagu. Foto : Diptawahyu/Jawa Pos
Tak kalah populernya dengan I Have a Dream adalah Song for the Children yang ditulis oleh Marshal. "Saya ingin membuat lagu yang memang langsung ditujukan bagi anak-anak," tutur pria yang menikah dua kali -dua-duanya berakhir dengan penceraian- dan tak dikaruniai anak itu.

Song for the Children hanyalah salah satu pencapaian besar Marshal sebagai komponis kelas dunia. Deret kesuksesannya juga termasuk menjadi produser sekaligus penulis lagu untuk The Blue Diamonds, duo vokal Belanda yang populer sejak 1960-an, dan band legendaris Tielman Brothers, pionir rock and roll di Negeri Kincir Angin dan kemudian termasyhur di Eropa sebagai pencipta genre Indorock di Eropa. Tielman bahkan lebih dulu memainkan rock and roll bila dibandingkan dengan The Beatles.

Sebuah keberhasilan yang tak diraih dengan mudah. Digapai setelah menapaki sekian onak: berimigrasi dari tanah kelahiran, adaptasi yang tak mudah di negara baru, diskriminasi dari lingkungan sekitar, dan kepergian ayahanda tercinta.

Lahir di Surabaya, Marshal, dua orang tua, dan empat adiknya dipaksa meninggalkan tanah kelahirannya itu pada 1965. Tragedi politik yang berujung kepada pembantaian ratusan ribu hingga jutaan jiwa kala itu membuat ayah Marshal yang berdarah Manado merasa Indonesia tak aman dan nyaman lagi ditinggali.

Bakat musik Marshal Conradt Jules Manengkei terasah berkat interaksinya dengan komunitas Indo Belanda di Belanda yang juga melahirkan Daniel Sahuleka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News