Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia

Berencana Bikin Pengolah Sampah dan Stasiun TV

Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia
Marshal Condrat Jules Manengkai, seorang pencipta lagu-lagu taraf internasional yang saat ini memutuskan tinggal di Indonesia. Marshal tinggal di Belanda selama 46 tahun dan sampai saat ini aktif berkarya di bidang seni, khususnya mengarang lagu. Foto : Diptawahyu/Jawa Pos
Marshal dan keluarga yang sama sekali tak punya darah Belanda itu lantas berimigrasi ke negeri tetangga Belgia tersebut dan mendarat di Maastricht. Segera setelah mereka menjejak ibu kota Provinsi Limburg di bagian selatan Negeri Kincir Angin tersebut, berlaksa kesulitan menerpa.

"Kami pendatang, Indo Belanda (menurut Marshal, ini sebutan untuk warga asal Indonesia yang berimigrasi ke Belanda. Tapi, umumnya, Indo Belanda adalah sebutan untuk orang berdarah Indonesia dan Belanda, Red) tidak diperlakukan baik saat itu. Ada diskriminasi yang sangat kuat," tuturnya sedih.

Belum lagi perubahan status dari sebuah keluarga yang sangat berada di Indonesia menjadi keluarga yang harus bekerja ekstra untuk penghasilan yang tak sepadan. "Ayah tidak bisa melawan. Kami  semua yang Indo Belanda tidak bisa," tambah dia.

Alhasil, selalu memendam perasaan tertekan, sang ayah itu pun terkena stroke dan meninggal hanya sembilan bulan setelah keluarga tersebut tiba di Belanda. Di usia yang baru 17 tahun, Marshal sebagai anak tertua pun harus mengambil alih tanggung jawab menghidupi keluarga.

Bakat musik Marshal Conradt Jules Manengkei terasah berkat interaksinya dengan komunitas Indo Belanda di Belanda yang juga melahirkan Daniel Sahuleka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News