Marshal Manengkei, Komponis Kelas Dunia yang Pilih Habiskan Hari Tua di Indonesia
Berencana Bikin Pengolah Sampah dan Stasiun TV
Senin, 24 September 2012 – 00:24 WIB
Setiap akhir bulan, yakni pada Jumat malam, Marshal berkumpul dengan sesama warga Indo Belanda di Hertogenbosch, ibu kota Provinsi North Brabant yang juga berada di selatan Belanda. Mayoritas yang berkumpul adalah orang Manado dan Ambon. "Kami main musik dan menyanyi bersama sambil makan camilan," kenangnya dengan wajah berseri.
Meski tujuannya hanya bersenang-senang, lewat kumpul-kumpul di Hertogenbosch itulah bakat musik Marshal terasah. Dari sana pula lahir sederet penyanyi dan pemusik hebat, mulai Bob Tutupoli, Ahmad Albar, Daniel Sahuleka, hingga Eddie van Halen.
Eddie van Halen" Seperti terungkap dalam wawancara santai antara Eddie dan kakaknya, Alex van Halen, dengan David Lee Roth, yang diunggah ke situs Van-Halen.com dan dikutip Rolling Stone Indonesia Februari lalu, gitaris sekaligus pendiri supergrup Van Halen itu menjelaskan bahwa ibunya, Eugenia, berdarah Indonesia. Tepatnya, separo Indonesia, separo Belanda, dan lahir di Rangkasbitung, ibu kota Lebak, Banten.
Hasil pergumulan musikalnya di Hertogenbosch itu, kemampuan Marshal menulis lagu juga kian terasah. Selepas SMA dan masuk jurusan arsitektur di salah satu universitas, satu demi satu lagu lahir dari tangan pria yang piawai bermain gitar itu. "Saya melihat antusias masyarakat dengan lagu-lagu warga Indo Belanda meskipun ada juga yang tidak suka," ungkapnya.
Bakat musik Marshal Conradt Jules Manengkei terasah berkat interaksinya dengan komunitas Indo Belanda di Belanda yang juga melahirkan Daniel Sahuleka
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408