Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Penyiar Rela Tak Dibayar, Jadi Tempat Curhat Teman
Selasa, 14 Agustus 2012 – 01:09 WIB
![Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20120814_011421/011421_502817_radio_marsinah.jpg)
Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Marsinah, pejuang buruh dari Sidoarjo, memang sudah lama tiada. Namun, api perjuangannya hingga kini terus menyala. Salah satunya diwujudkan lewat siaran radio yang mengabadikan namanya untuk menyuarakan hak-hak para pekerja pabrik itu.
THOMAS KUKUH, Jakarta
RUANG berukuran 3 meter x 4 meter itu begitu sejuk. Bukan hanya AC yang membuatnya adem. Wallpaper bergambar pemandangan bawah laut yang didominasi warna biru juga membuat suasana ruang itu semakin nyaman. Itulah studio Marsinah FM, radio komunitas kaum buruh perempuan di kawasan Cakung, Jakarta Utara.
"Kami memang ingin mengudara dari dalam laut," seloroh Oliv, salah seorang penyiar Marsinah FM saat ditemui Jawa Pos Jumat (10/8) lalu.
Dia mengaku tidak begitu tahu alasan hiasan dinding studionya bergambar alam bawah laut. Tapi, dia sangat menyukai tampilan tempat kerjanya tersebut. Meski mungil, studio itu sudah dilengkapi dengan peralatan radio yang memadai. Yakni, komputer, internet, mixer, dua buah mik, dan perlengkapan lain. Sementara itu, di luar, pemancar yang cukup tinggi siap mengudarakan suara para penyiar radio tersebut ke wilayah jangkauannya.
Marsinah, pejuang buruh dari Sidoarjo, memang sudah lama tiada. Namun, api perjuangannya hingga kini terus menyala. Salah satunya diwujudkan lewat
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah