Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Penyiar Rela Tak Dibayar, Jadi Tempat Curhat Teman
Selasa, 14 Agustus 2012 – 01:09 WIB

Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Lain lagi dengan Dona. Penyiar bernama asli Thien Kusna itu memiliki suara yang lebih tegas. Perempuan dari Kuningan, Jabar, yang kini masih bekerja di salah satu pabrik garmen di Cakung tersebut dipercaya untuk mengasuh rubrik hak dan hukum. "Mungkin karena suara saya menggelegar, saya dinilai cocok membawakan acara berat itu," ujar dia.
Dona mengaku tidak pernah mengira bakal menjadi penyiar radio, apalagi membawakan program acara yang tidak ringan. Perempuan kelahiran 30 April 1973 itu sebenarnya tidak punya waktu lagi.
Pekerjaannya sebagai penjahit di pabrik cukup menyita waktu. Namun, entah kenapa, sekitar Januari lalu dia tertarik dengan rencana Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP) mendirikan radio komunitas untuk buruh. Begitu lowongan penyiar dibuka, Dona mendaftarkan diri. Dia beralasan ingin mencari pengalaman, mengekspresikan diri, dan menambah wawasan.
"Meski tak dibayar, tidak masalah. Yang penting, saya bisa terlibat di radio itu," tuturnya dengan bangga.
Marsinah, pejuang buruh dari Sidoarjo, memang sudah lama tiada. Namun, api perjuangannya hingga kini terus menyala. Salah satunya diwujudkan lewat
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara