Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Penyiar Rela Tak Dibayar, Jadi Tempat Curhat Teman
Selasa, 14 Agustus 2012 – 01:09 WIB
Karena suaranya yang khas dan kemauan belajarnya yang tinggi, Dona akhirnya lolos seleksi. Dia langsung dipercaya untuk membawakan rubrik hak dan hukum. "Saya sempat ragu karena sama sekali tidak punya (dasar) pendidikan hukum. Tapi, teman-teman selalu mendukung," imbuhnya.
Tak dikira, rubrik hak dan hukum memberikan banyak manfaat bagi Dona maupun para buruh yang menjadi pendengar setianya. Dona menjadi lebih tahu dan paham tentang berbagai permasalahan yang dihadapi kawan-kawannya.
"Di acara saya itu teman-teman buruh biasa curhat tentang kasus-kasus yang dihadapi di pabrik. Kemudian, ditanggapi narasumber yang memang ahli di bidang hukum dan perburuhan," jelas Dona.
Studio Marsinah FM terletak di sebuah rumah kontrakan di Jalan Tipar Selatan XII, Semper Barat, Jakarta Utara. Rumah dua lantai tersebut sebenarnya Kantor FBLP. Radio itu memang dimaksudkan sebagai salah satu media FBLP untuk menyuarakan dan memberikan wawasan kepada pendengarnya tentang hak-hak buruh. Khususnya buruh perempuan.
Marsinah, pejuang buruh dari Sidoarjo, memang sudah lama tiada. Namun, api perjuangannya hingga kini terus menyala. Salah satunya diwujudkan lewat
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara