Marsinah FM, Radio Perjuangan Komunitas Buruh Perempuan di Cakung
Penyiar Rela Tak Dibayar, Jadi Tempat Curhat Teman
Selasa, 14 Agustus 2012 – 01:09 WIB
Karena Marsinah FM merupakan radio komunitas, mereka tidak boleh mencari sponsor atau iklan. Mereka hanya mengandalkan iuran anggota FBLP yang berjumlah sekitar 20 ribu orang. Besar iuran itu Rp 5 ribu per orang per bulan. Selain itu, dana mereka peroleh dari berjualan kerajinan tas, kaus, dan lainnya.
Jam siaran Marsinah FM juga masih terbatas. Mereka hanya mengudara pada pukul 06.00-08.00 dan 16.00-23.00. "Siang penyiarnya harus bekerja. Jadi, tidak ada yang siaran. Maka, kami memilih pagi banget dan sore hingga malam," tandas mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) itu. (*/c11/ari)
Marsinah, pejuang buruh dari Sidoarjo, memang sudah lama tiada. Namun, api perjuangannya hingga kini terus menyala. Salah satunya diwujudkan lewat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara