Marsma (Pur) Nanok Soeratno Membedah Dapur Paskhas TNI-AU
Master Terjun Bebas, Penggagas Detasemen Bravo 

Peluru tajam digunakan dalam latihan tahap akhir. Setelah lulus, para personel Bravo muda itu berhak atas brevet Bravo, lambang, call sign, dan perlengkapan tempur standar Bravo lainnya.
Personel Paskhas juga harus mahir terjun bebas atau free fall. Untuk urusan tersebut, Nanok adalah masternya. "Anak pertama saya Nafri Soeratno. Itu singkatan dari Nanok Free Fall," katanya, lalu tersenyum. Istrinya, Wirtaluki, adalah seorang anggota Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat).
Awalnya Nanok belajar free fall otodidak saat sudah menjadi perwira dan bertugas di Bandung. Saat itu free fall hanya diajarkan kepada bintara dan tamtama. "Modalnya nekat saja," katanya. Saat melayang, parasut utama Nanok gagal membuka. Untunglah, parasut cadangan berhasil menyelamatkan nyawanya.
"Sampai bawah saya minta payung dilipat lagi dan saya terjun lagi," katanya. Insiden itu membuat Nanok dimarahi pimpinannya. Namun, berkat Nanok, dibukalah sekolah terjun free fall untuk perwira. "Seminggu nikah, saya langsung ditugaskan belajar terjun," ujar bapak tiga anak itu.
Keahlian free fall yang wajib dimiliki Paskhas adalah HAHO atau high altitude high opening dan HALO atau high altitude low opening. "Kalau HAHO, jika sasaran kita di Bogor, di Jakarta sudah diterjunkan," jelas penggemar suara burung perkutut itu.
Untuk HALO, penerjun diturunkan tepat di atas wilayah target. "Diterjunkan dari ketinggian 9.000 feet above ground, baru boleh buka parasut di ketinggian 3.000. Supaya tidak diserang musuh," katanya. Di era Nanok, latihan terjun malam juga dimulai.
Buku Nanok dilengkapi berbagai foto operasi. Terutama saat di Timor Timur (Timtim). "Saya yang ditugaskan membuka Timtim tahun 1975 dalam Operasi Seroja. Saat bendera Merah Putih terakhir harus diturunkan di Timtim tahun 1999, saya juga yang mengirim pasukan ke sana," ujarnya.
Berbagai kisah Nanok diceritakan dengan detail. Mulai menyusup hingga nyaris ditembak gerilyawan dari kelompok Proferio Mauklau. Nanok juga pernah nyaris dibidik namun urung karena penembak tak tega. Penembak itu berhasil tertangkap. "Saya dibilang mirip wajah omnya. Malah diberi jimat penghilang. Sampai sekarang masih saya simpan, buat kenangan," ungkapnya.
Korps Pasukan Khas (Paskhas) adalah rumah bagi para prajurit elite berkualifikasi komando di lingkungan TNI-AU. Karena spesial, literatur yang membahas
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408