Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung

“Di Cipayung ini, mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa, masalah masalah kepemudaan dan mahasiswa," jelasnya.
Menurut Bursah, Akbar banyak memengaruhi pandangan generasi muda dalam konteks memoderasi pemikiran anak-anak muda untuk memajukan demokrasi dan faham kebangsaan.
Oleh karena itu, dia mendirikan Institute Akbar Tandjung. Pesertanya berasal dari anak-anak muda Kelompok Cipayung.
“Ini membuktikan bahwa Akbar aktor sekaligus maestro yang tak henti-hentinya membimbing dan mengader adik-adiknya,” ujar Burzah Zarnubi.
Dia melihat peran Akbar ini sebagai salah satu tokoh yang mempengaruhi jalannya sejarah mahasiswa dan kepemudaan, setidaknya 50 tahun terakhir, sejak deklarasi Kelompok Cipayung 1972, terutama pengembangan pemikiran kebangsaan dan demokrasi di kalangan generasi muda.
“Kami memilih Akbar sebagai Maestro bukan saja karena keterkenalannya, keramahannya dan kedermawannya saja,” ujar Burzah Zarnubi.(fri/jpnn)
Forum Aktivis Nasional (FAN) antara lain Maruarar Sirait, Burzah Zarnubi, M Qodari menggelar acara Tribute to Akbar Tandjung di Kompleks Parlemen, Senayan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Kementerian PKP Akan Renovasi 500 Rumah Warga Miskin Ekstrem di Jateng
- Selamat, Bank Mandiri Kembali Meraih Penghargaan dari Kanwil DJPb NTT
- Dukung Pemerintah, Kadin Merenovasi 500 Rumah tidak Layak Huni
- Sukses Bangun Inovasi, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi
- Kemendagri Dinilai Patuh Selenggarakan Pelayanan Publik, Ombudsman Beri Penghargaan
- TASPEN Raih Penghargaan Employees Choice di Ajang 6th Indonesia Best 50 CEO Award