Ma’ruf Amin Berbicara Soal Sosok Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan
jpnn.com - PONTIANAK - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berbicara soal sosok yang akan menjadi penjabat gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada Oktober 2022.
Ma’ruf Amin menyatakan bahwa sosok yang nantinya akan menjadi penjabat gubernur DKI Jakarta haruslah orang yang memahami kondisi ibu kota.
“Kalau tidak tahu Jakarta, kan, sulit. Nanti siapa orangnya, kita harapkan ini sebagai untuk melanjutkan sampai ke 2024, tentu jangan orang yang tidak tahu Jakarta,” kata Ma’ruf di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/9).
Dia memastikan bahwa pemerintah akan memilih sosok yang bisa memahami Jakarta. “Orang yang pernah berkecimpung di Jakarta, dan tahu persis soal Jakarta,” ungkapnya.
Ma’ruf Amin menyebut proses penetapan pj gubernur DKI Jakarta akan sama seperti daerah lain. “Prosesnya seperti biasa, melalui penetapan,” kata Ma’ru Amin.
"Saya kira itu sudah ada aturannya seperti daerah-daerah lain, seperti kemarin kan sudah ada Banten, Bangka Belitung, kemudian Aceh itu sudah berjalan. Nanti periode berikutnya beberapa daerah termasuk DKI Jakarta. Saya kira prosesnya akan sama," tambahnya Wapres.
Seperti diketahui, pada 13 September 2022, DPRD DKI Jakarta menyepakati tiga nama untuk diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai calon pj gubernur DKI Jakarta.
Ketiganya ialah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali dan Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar Baharuddin.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin berbicara soal sosok pj gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Anies akan pensiun pada Oktober 2022.
- Ridwan Kamil dan Istrinya Nyoblos Pilkada di Bandung
- Gandeng Amel Carla, Ardhito Pramono Luncurkan Single 'Muda Mudi Jakarta'
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi