Ma'ruf Amin Ingatkan Ponpes Bukan Bengkel Anak Nakal
"Jadi santri itu disebut KW dua, nanti kalau jadi kiai, kiai bodoh. Padahal kiai itu harus pintar, karena akan membimbing umat," bebernya.
Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini juga mengimbau para orang tua jangan mengirim anaknya ke pondok pesantren karena sang anak tidak bisa diurus, malas-malasan dan mendapat nilai jelek di sekolah.
"Apalagi ada lagi yang kelewatan, anak yang sudah tidak bisa diurus, teler terus, rapornya merah terus, lalu di titipkan saja di pesantren. Akhirnya pesantren yang begitu tempat bengkel anak-anak nakal," jelas Ma'ruf.
Untuk itu, ia meminta semua pihak untuk mendukung program ayo mondok di pesantren-pesantren untuk generasi penerus ulama yang berkualitas. "Jadi kita dukung supaya ada penerus perjuangan dalam rangka membangun umat," imbuh dia. (tan/jpnn)
Ma'ruf Amin mengimbau para orang tua tidak mengirim anaknya yang paling susah diurus atau yang paling bodoh, tetapi yang paling pintar.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman
- Pilgub Jatim: Kiai Ma'ruf Amin Serukan Pemilih PKB Menangkan Luluk-Lukman
- Kiai Ma'ruf Mengajak Kader PKB Memenangkan Luluk-Lukman di Pilkada Jatim 2024
- Hari Santri Nasional: Pesantren Mewah, Berbiaya Murah, Apa Ada?
- Indonesia Ajak PBB Perkuat Kerja Sama dengan ASEAN melalui Perwakilan di Jakarta