Ma'ruf Amin: Istilah Sedekah Putih Mengacaukan Pemahaman Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Kandidat wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mempertanyakan istilah sedekah putih yang digaungkan kubu 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Ma'ruf menyebut istilah tersebut kadang menimbulkan penyesatan makna di kalangan masyarakat.
Sebelumnya, Sandiaga menyebut sedekah putih sebagai strategi pihaknya untuk mengatasi masalah kesehatan, terutama stunting. Sedekah putih dimaksudkan bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan susu untuk diberikan kepada anak-anak.
Menanggapi hal itu, Ma'ruf menjelaskan bagaimana stunting terjadi dan pencegahannya. Dia menilai, prgram sedekah putih yang dicanangkan kubu lawannya tidak efektif.
(Baca Juga: Hasto Sebut Sandi Hanya Tampil Necis, Tapi Tak Paham Persoalan Bangsa)
“Isu sedekah putih itu ditangkap oleh banyak pihak memberikan sedekah susu setelah anak itu selesai disusukan oleh ibunya. Padahal stunting itu adalah 1.000 (hari) pertama, sejak dia (ibu) hamil sampai disusukan anaknya,” kata Ma'ruf dalam debat cawapres.
Menurut Ma’ruf, stunting bisa dicegah dengan pemberian asupan yang cukup, dan juga melalui sanitasi dan air bersih, serta susu ibu selama dua tahun. Terkait air susu ibu, ia menyebut hukumnya wajib diberikan selama dua tahun penuh.
“Apabila diberikan susu setelah dua tahun sempurna, maka tidak lagi berpengaruh untuk mencegah stunting. Maka stunting tidak bisa diatasi setelah dua tahun disusukan anaknya,” terangnya.
Menurut Ma'ruf Amin istilah sedekah putih itu ditangkap oleh banyak pihak memberikan sedekah susu setelah anak itu selesai disusukan oleh ibunya.
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Menteri Kependudukan Petakan Daerah dengan Keluarga Berisiko Stunting
- JICT Bikin Terobosan Menekan Angka Stunting di Jakarta Utara
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP