Ma'ruf Amin: Mana Pernah Jokowi Nyulik Orang
jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai orang nomor satu di Indonesia Joko Widodo sebagai orang yang baik. Menurutnya, selama memimpin di berbagai pemerintahan dan kepresidenan, Jokowi tidak pernah bertindak negatif.
Ma'ruf bahkan menyebutkan Jokowi tak pernah sekali pun menculik dan membunuh masyarakat Indonesia ketika menjabat sebagai presiden RI.
"Menurut saya positif semua. Mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang. Enggak pernah membunuh orang, enggak pernah," kata Ma'ruf saat berceramah dalam acara silaturahmi dan istigasah korban tsunami Selat Sunda di Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama, Pandeglang, Banten, Sabtu (29/12).
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menegaskan semua kebijakan yang dikeluarkan Jokowi selama menjabat sangat positif.
Berbagai prestasi, menurut Ma'ruf, ditorehkan oleh Jokowi. Terutama di bidang pembangunan infrastruktur dan berbagai kebijakan kesejahteraan rakyat.
"Yang dikerjakan itu membangun jalan, membangun lapangan terbang, membangun pelabuhan, memberikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Keluarga Harapan, membangun ekonomi kreatif, memberikan sertifikat tanah kepada mereka tanpa bayar," kata dia.
Tak hanya itu, Ma'ruf pun membeberkan bahwa Jokowi sangat peduli terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Salah satu bentuknya, kata dia, Jokowi turut membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai keberpihakan dalam bidang tersebut.
Ma'ruf Amin membeberkan bahwa Jokowi sangat peduli terhadap pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
- Kiai Ma'ruf: PKB Konsisten Memperjuangkan Nilai-Nilai Keberagaman
- Pilgub Jatim: Kiai Ma'ruf Amin Serukan Pemilih PKB Menangkan Luluk-Lukman
- Kiai Ma'ruf Mengajak Kader PKB Memenangkan Luluk-Lukman di Pilkada Jatim 2024
- Wapres Ma’ruf Amin Adakan Halalbihalal Idulfitri 1445 H, Sejumlah Menteri Hadir
- Kiai Ma'ruf Sepatutnya Memberi Teguran Terakhir Lagi Keras kepada Presiden Jokowi
- Wapres: Natal Mengajarkan Tentang Cinta, Perdamaian dan Pengharapan