Ma'ruf Amin Siapkan Materi soal Guru Honorer Untuk Debat Cawapres

jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menghadiri rapat di Gedung High End, Jakarta Pusat, Selasa (12/3) dalam rangka mempersiapkan debat cawapres dan penyusunan jadwal kampanye terbuka.
Mengenai debat kandidat, Ma'ruf membenarkan sempat menjalani pelatihan selama rapat tersebut. "Ya, sedikit-sedikit, diskusi saja yang kira-kira apa sih yang akan jadi isu," kata Ma'ruf usai rapat tersebut.
Dalam debat kandidat melawan Sandiaga Uno, Minggu (17/3) mendatang, tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Ma'ruf menegaskan, keempat isu tersebut akan dipelajarinya secara saksama.
Saat disinggung Sandi kemungkinan akan menyinggung soal guru honorer dan BPJS, Ma'ruf mengaku akan mempelajarinya juga.
(Bacalah: Begini Harapan Wakil Ketua MPR Untuk Debat Cawapres)
"Misalnya apa yang harus kami respons urusan guru honorer, urusan BPJS. Itu kan yang selama ini muncul di koran-koran," kata ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini.
Menurutnya, baik masalah honorer dan BPJS sebenarnya sudah dicarikan solusi. Meski ada beberapa masalah, Ma'ruf melihat aturan yang dibuat Jokowi sudah cukup memuaskan semua pihak. "Tentu kami permasalahannya dibenahi, tapi manfaatnya besar," kata dia. (tan/jpnn)
Ma'ruf Amin membenarkan sempat menjalani pelatihan selama rapat mempersiapkan debat cawapres.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- 5 Berita Terpopuler: Hasil Pendataan Keluar, Nasib Honorer Sudah Diatur, Ada Solusi Konkret untuk yang PHK
- Terobosan, Inilah Solusi Konkret bagi Honorer yang Dirumahkan
- Hasil Pendataan Honorer Akan Dipilah Lagi, Silakan Disimak
- Guru Honorer di Bengkulu Jadi Tersangka Penganiayaan Murid SD
- Pejabat Penting Ini Lebih Suka Menyebut ASN, Bukan PPPK
- Akmal Malik Terus Mengupayakan Semua Guru Honorer di Kaltim jadi ASN