Maruto, Orang yang Disebut sebagai Penghubung Noordin M. Top dengan Jaringannya
Lari, Jemput Anak-Istri Pakai Orang Suruhan
Selasa, 28 Juli 2009 – 06:59 WIB

Maruto, Orang yang Disebut sebagai Penghubung Noordin M. Top dengan Jaringannya
Berdasar data yang dihimpun Radar Semarang (Jawa Pos Group), Maruto pernah tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Semarang, angkatan 1999. Menurut beberapa temannya, selama kuliah, Maruto bukan termasuk mahasiswa yang menonjol. Bahkan, dia dikenal jarang bergaul dengan rekan-rekannya.
"Ya kegiatannya hanya datang, kuliah, terus pulang. Pokoknya jarang bergaul dengan teman," tutur salah seorang rekan seangkatan Maruto yang enggan namanya disebutkan.
Meski rekan seangkatan, dia mengaku tidak akrab dengan Maruto. Yang dia ingat, tinggi badan Maruto sekitar 160 sentimeter, berambut lurus, memiliki tahi lalat di wajah, dan selalu mengenakan celana di atas mata kaki. "Saya tidak tahu dia (Maruto, Red) menyelesaikan kuliahnya atau tidak. Bahkan, teman-teman tidak tahu ketika dia menikah dan dengan siapa dia menikah," ujar perempuan berjilbab yang saat ini sudah menjadi dokter itu.
Kebingungan juga menyelimuti keluarga serta tetangga Maruto di Cawas, Klaten. "Sejak disebut-sebut terlibat bom Bali II, keluarga sudah tidak tahu kabarnya. Terakhir ketemu awal Agustus 2005," ujar Dewi Kartika Sari, kakak Maruto, kepada Radar Solo (Jawa Pos Group) di rumahnya, Dusun Dayu, Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo.
Penyelidikan kasus bom JW Marriott dan Ritz-Carlton terus berkembang. Terakhir, nama Maruto Jati Sulistyo disebut-sebut terkait dengan peristiwa
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu