Marzuki Alie Merasa Dikerjain KBRI Berlin
Senin, 26 November 2012 – 17:01 WIB
Selain itu, para anggota dewan juga disebut tak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik dalam kunjungan itu. Termasuk soal kebiasaan "ngaret" anggota dewan.
Baca Juga:
Namun ternyata, lanjut Marzuki, investigasi itu dilakukan staf Kedubes. "Yang di situs YouTube itu bukan liputan mereka (PPI,red). Itu liputan staf Kedubes. Ada apa staf kedubes kita? Saya ke mana-mana, dan di mana pun saya berada, ada waktu malam, saya ketemu dengan warga Indonesia. Apakah pelajar, atau pekerja. Saya dengar ini, tapi masih perlu dibuktikan, memang ada indikasi ke sana. Mereka mau ngerjain anggota DPR. Itu indikasinya," tegasnya.
Seperti diketahui kepergian anggota dewan ke Berlin banyak menuai kontroversi. Kepergian belasan anggota dewan ini menelan biaya Rp 2,3 miliar. Bahkan PPI Berlin dalam rilisnya menyebut kunjungan anggota dewan untuk menemui Deutsches Institut fur Normung (DIN) itu sangat salah alamat.
DPR meminta masukan dari DIN untuk menyusun Undang-Undang Keinsinyuran. Padahal menurut PPI Jerman, lembaga itu tak mengurus soal profesi insinyur, melainkan standar produk dan proses teknik.
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Marzuki Alie mengaku telah melayangkan surat ke Kementerian Luar Negeri terkait sejumlah kontroversi
BERITA TERKAIT
- Sultan Berharap Pilkada Menghasilkan Kepala Daerah yang Mampu Menerjemahkan Program Pemerintah Pusat
- Gelar Patroli, Sentra Gakkumdu Bawaslu DKI Jakarta Minta Warga Tolak Politik Uang
- Komeng & Pj Bupati Bogor Tinjau TPS dekat Rumah Prabowo
- DPR Ingatkan Kesbangpol Batam Seusai Buat Surat Edaran Pengumpulan Data C1
- Distribusi Logistik Pilkada 2024 Tuntas Jelang Pemungutan Suara
- 8.965 Personel Gabungan Satpol PP Siap Amankan 4.848 TPS di Tangerang