Marzuki Dikecam, Wa Ode Didukung Bongkar Mafia Anggaran
Senin, 30 Mei 2011 – 05:33 WIB
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengecam sikap Ketua DPR Marzuki Alie yang melaporkan anggota Badan Anggaran Wa Ode Nurhayati ke Badan Kehormatan (BK). Menurut Wakil Koordinator ICW, Emerson Yuntho, upaya yang dilakukan Marzuki sebagai bentuk teror dan pembungkaman kepada anggota DPR yang berusaha untuk membersihkan lembaganya dari mafia anggaran.
"Seharusnya Ketua DPR mendukung upaya anggota DPR yang hendak membongkar mafia anggaran. Bukan justeru sebaliknya melaporkan ke BK. Secara tidak langsung, upaya ini akan menaikkan citra DPR bila dugaan mafia anggaran di DPR terbongkar," kata Emerson kepada JPNN di Jakarta, Minggu (29/5).
Ketersinggungan Marzuki merupakan buntut dari testimoni yang disampaikan Nurhayati dalam acara talk show Mata Najwa. Wa Ode, anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara menceritakan adanya praktik kotor pembahasan anggaran dan penetapan Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) di DPR. Wa Ode menyebut pimpinan DPR, pimpinan BK, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo adalah penjahat anggaran karena dana infrastruktur 120 daerah dialihkan tanpa melalui pengambilan keputusan di Badan Anggaran DPR.
Terpisah, Peneliti Indonesia Budget Center (IBC), Roy Salam juga menyesalkan tindakan Marzuki, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat. Kata dia, apa yang disampaikan Wa Ode merupakan fakta yang memang sudah lama terjadi di DPR. "Salah satu buktinya adalah mantan anggota DPR, Abdul Hadi Djamal yang ditangkap KPK," katanya.
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengecam sikap Ketua DPR Marzuki Alie yang melaporkan anggota Badan Anggaran Wa Ode Nurhayati ke Badan
BERITA TERKAIT
- Kapolda Banten Langsung Tangani Insiden TPS Roboh Ketika Pencoblosan
- Hasil Hitung Suara di TPS Tempat Pram Mencoblos, Paslon Nomor 3 Menang Telak
- Herman Deru-Cik Ujang Raih Suara Terbanyak di TPS 27 Komplek Perum Bulog
- RK-Suswono Tak Berdaya di TPS Markas Golkar, Pramono-Rano Moncer
- Pantau Quick Count, Sekjen PDIP Merasakan Tekanan Kekuasaan di Banten, Singgung Partai Cokelat
- Cabup-Cawabup Sukoharjo Kalah Lawan Kotak Kosong di 12 TPS, Hahaha