Marzuki Mengaku Dikalahkan Money Politics
jpnn.com - JAKARTA - Caleg incumbent tak jaminan bisa melenggang kembali ke Senayan. Memiliki posisi sebagai pimpinan di lembaga legislatif, juga tak jaminan lolos lagi. Contohnya Ketua DPR RI, Marzuki Alie.
Marzuki Alie yang kembali maju sebagai caleg dari Partai Demokrat dan Hajriyanto dari Partai Golkar, harus menelan pil pahit. Meski begitu, mereka mengaku legowo. Dan keduanya menuding praktik money politics dalam Pemilu 2014 lalu yang menjadi penyebab mereka tersingkir dari Senayan.
Dalam perbincangannya dengan wartawan, Marzuki tegas-tegas mengatakan lebih baik tidak lagi menjadi anggota dewan dari pada melakukan money politics alias menyuap orang untuk memilihnya. "Lebih baik saya tidak menjadi anggota DPR lagi daripada harus menyogok yang ganjarannya api neraka," lontar Marzuki di Jakarta, Jumat (18/4).
Dituturkannya, para caleg incumbent seharusnya memetik pelajaran penting dalam Pileg 9 April lalu. Menurut Marzuki karena beberapa anggota DPR terjerat korupsi membuat sikap sebagian masyarakat menyamaratakan semua anggota dewan yang dampaknya mereka hanya mau memilih kalau diberi uang.
“Banyak anggota masyarakat yang sebelum datang ke TPS dikasih uang.Ini membuat kualitas demokrasi ini menjadi demokrasi kriminal. Ini yang seharusnya menjadi pelajaran para anggota DPR. Sebab money politics ini luar biasa dan kalau terus dilanjutkan maka hancurlah demokrasi kita,” tutur Marzuki.
Ia menambahkan, pemberitaan negatif tentang partai sangat berpengaruh pada perolehan suara masyarakat pun terpengaruh dengan citra partai. "Banyak yang bilang ke saya, meskipun mereka tahu saya tidak korupsi tapi karena saya dari Demokrat yang sudah dipersepsikan partai korup maka itu sangat berimbas pada hasil suara saya. Mereka katakan saya berada di tempat yang salah, kalau bukan di Demokrat, mereka pasti pilih saya," urai Marzuki. (ind)
JAKARTA - Caleg incumbent tak jaminan bisa melenggang kembali ke Senayan. Memiliki posisi sebagai pimpinan di lembaga legislatif, juga tak jaminan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri China Economic and Social Forum 2024, Gus Addin: Inovasi & Kolaborasi untuk Masa Depan Global
- Sudah Saatnya Gapok Guru dan Tendik Rp 7 Juta, Alasannya Masuk Akal
- Dirikan PT Abhipraya Wijaya Sampatti, Irfan: Ingin Membuka Lapangan Kerja
- Wamenkop Ferry Juliantono Maju sebagai Calon Ketua IKA Unpad
- KPK Menyita Dokumen Kasus Korupsi Bansos Presiden dari Teddy Munawar dan Steven Kusuma
- BNPT Gelar Program Sekolah Damai untuk Ciptakan Lingkungan Belajar yang Toleran dan Antikekerasan