Marzuki Ngaku Tak Main Recehan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Ali tampaknya gerah sekali disebut menerima uang Rp 1 Miliar dari konsultan perencana pembangunan gedung DPR RI melalui mantan petinggi PT Adhi Karya, Teuku bagus Muhammad Noor.
Ketua DPP Partai Demokrat itu mengaku tuduhan tersebut menjadi beban bagi dirinya yang tidak pernah main proyek di DPR. Namun isu tersebut masih saja digulir untuk mem-bully dirinya.
"Saya itu jadi beban dengan disebut terima ini terima itu. Harta yang paling berharga itu menjaga nama baik. Saya gak pernah main-main recehan, jangankan uang kecil, uang besar saja gak mau," tegas Marzuki.
Terkait kesiapan dirinya dikonfrontir dengan Teuku Bagus soal serah terima uang tersebut, Marzuki kembali menyatakan kesiapannya. Bahkan bila harus mengorbankan nyawa sekalipun.
"Alah mau dikonfrontir, adu nyawa, dipocong, dikubur gak masalah. Gak ada urusan, urusannya nanti sama Tuhan," tegas Marzuki di sela-sela menerima para konsultan perencana gedung DPR yang sengaja diundang Sekjen DPR untuk dikonfrontir.
Namun demikian, Marzuki tidak berniat ingin mensomasi Teuku Bagus terkait tuduhan menerima uang Rp 1 miliar itu. Dia beralasan mengurusi tuduhan tersebut hanya menghabiskan waktunya.
"Kerja saya di sini masih banyak, saya urusi tuduhan itu ngabisin waktu, harus lapor dan lain-lain. Nanti negara malah dirugikan lebih banyak. Yang penting saya klarifikasi (ke konsultan) dan selesai," jelasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Ali tampaknya gerah sekali disebut menerima uang Rp 1 Miliar dari konsultan perencana pembangunan gedung DPR RI melalui
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living