Marzuki Tak Mau DPR jadi Tukang Stempel
Pansus Angket Century Bukti DPR Bukan Jubir Pemerintah
Rabu, 23 Desember 2009 – 15:42 WIB
Marzuki Tak Mau DPR jadi Tukang Stempel
JAKARTA- Ketua DPR RI Marzuki Alie menegaskan bahwa DPR bukan juru bicara (jubir) pemerintah, melainkan penyeimbang (check and balances) antara eksekutif dan legislatif. Salah satu bukti DPR sebagai penyeimbang dapat dilihat dari kehadiran Pansus Angket Century yang telah bekerja sebagai kontrol efektif pemerintah dan jangan dilihat sebagai cara untuk menjatuhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menyinggung rekomendasi Pansus soal penonaktifan Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani, Marzuki Alie berpendapat dalam upaya penegakan hukum itu jangan sampai melanggar hukum. Semua proses itu kata Marzuki, tetap harus mengacu pada norma-norma dan aturan hukum yang ada. Bahwa Pak Boediono dan Sri Mulyani belum tentu bersalah. “Bahkan, kalau kebijakan itu ternyata untuk kepentingan bangsa dan negara dan bukan untuk kepentingan pribadi, maka tidak ada yang salah,” kata Marzuki.
“Pansus Angket Century membuktikan bahwa DPR bukan 'stempel' pemerintah karena pimpinannya, saya berasal dari partai pemerintah dan mayoritas di DPR. Untuk itu, Ketua DPR dari partai pemerintah yang dituding sebagai jubir pemerintah itu tidak terbukti," tegas Marzuki Alie pada wartawan dalam acara “Evaluasi DPR Akhir Tahun 2009” di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Rabu (23/12).
Baca Juga:
Demikian juga tuduhan yang dialamatkan ke Demokrat sebagai penumpang gelap Pansus Angket Century, karena dukungan yang diberikan diurutan terakhir. “Semua harus ada pijakan, dasar hukumnya. Demokrat mendukung terakhir karena masih menunggu laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan terbukti ada dugaan pelanggaran dalam bailout Century itu, maka Demokrat mendukung angket,” ujar mantan Sekjen Demokrat ini.
Baca Juga:
JAKARTA- Ketua DPR RI Marzuki Alie menegaskan bahwa DPR bukan juru bicara (jubir) pemerintah, melainkan penyeimbang (check and balances) antara eksekutif
BERITA TERKAIT
- Waka MPR: Program Wajib Belajar 13 Tahun Harus Diwujudkan
- Pelanggan McD Indonesia Donasi Rp 750 Juta ke 40 Sekolah melalui Program NBD
- Dosen Unnes Ternyata Lakukan Pelecehan Terhadap 4 Mahasiswi
- Stok Pangan di Kota Tangerang Aman Hingga Lebaran, Tidak Perlu Panic Buying
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Petinggi PT FKS Food dan IMM
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan