Mas Anang Sudah Baca Naskah Akademik RUU Permusikan atau Belum?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah mengakui Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan belum sempurna. Wakil rakyat berlatar belakang musisi dan penyanyi itu menuturkan, RUU Permusikan masih membutuhkan berbagai masukan.
Anang menyampaikan hal itu dalam sesi tanya jawab seputar polemik RUU Permusikan di Jakarta, Senin (4/2). Dalam tanya jawab yang digelar di Cilandak Townsquare, Jakarta Selatan itu penyanyi Rara Sekar bertanya apakah Anang sudah membaca naskah akademik RUU Permusikan.
Dalam analisis Sekar, dalam RUU Permusikan tersebut terdapat klausul yang berpotensi represif dan menjadi pasal karet. Karena itu Sekar dan rekan-rekannya merasa heran lantaran Anang justru menjadi pengusul RUU Permusikan.
Hanya saja, Anang tidak menjelaskan secara gamblang soal kajian akademik RUU Permusikan. Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, kemungkinan dirinya melewatkan klausul dalam RUU yang kini jadi sorotan itu.
"Pada Juli 2017 kami bersama dengan Glenn Fredly membahas itu. Kami punya tim untuk membahas sama-sama, makanya ada naskah akademik di situ, mulai dari proses produksi, kreasi, distribusi, konsumsi. Kami membaca sedemikian panjangnya. Ini kami bahas, tetapi mungkin ada yang terlewat atau apa," kata Anang.
Vokalis Kidnap Katrina ini menegaskan, RUU Permusikan yang kini bergulir di DPR masih dalam bentuk draf. Karena itu, katanya, RUU itu bukan bentuk final.
"Ini masih draf yang memang butuh masukan dari kita semua, apakah ini sudah mewakili atau belum," imbuh Anang Hermansyah.
Seperti diketahui, lebih dari 260 pelaku musik Indonesia yang tergabung dalam Koalisi Nasional menyatakan penolakan mereka atas RUU Permusikan. Alasannya, tidak ada urgensi bagi DPR dan Pemerintah untuk membahas dan mengesahkannya menjadi undang-undang.(mg3/jpnn)
Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah mengakui Rancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan belum sempurna sehingga membutuhkan masukan dari berbagai kalangan.
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Rapat Bareng Kepala Baratin, Anggota Komisi IV Singgung Pengawasan Berbasis AI