Mas Budiman Sentil Sistem Pangan Saat ini Tak Menguntungkan Petani di Desa
Artinya semua pelaku usaha atau pertanian bisa berbagi data untuk mengambil keputusan yang startegis sesuai dengan data tetang pangan apa yang dibutuhkan oleh suatu daerah.
"Dengan rangkai data (block chain), membuat konsorsium, untuk sistem dimana setiap partisipan menjadi bagian, sehingga kita bisa mnegetahui kebutuhan gizi di kota X. BUMdes, BUMAdes, petani bisa tahu data kebutuhan gizi di daerah setempat. Kita bisa buat data akses data dari petani kepada pedagang, petani kepada pemerintah. Membuat sistem yang terintegrasi secara horizontal. Sudah diujic oba di beberapa negara seperti India," ucapnya.
Selain itu, dia mendorong petani mempunyai DNA yakni Device, Network, dan Apps atau aplikasi.
Kemandirian teknologi agar petani bisa berperan lebih besar dengan harapan agar petani bisa menjadi technopreneur. Teknologi alat mesin pertanian (alsintan) yang high tech seperti drone atau traktor robot bsia menjadi device. Data yang dikumpulkan menjadi supply chain bisa menjadi network, dan market place atau e-commerce bisa jadi apps.
"Kita ingin petani bukan cuma jadi pekerja, tapi jadi enterpreneur, bahkan technopreneur," ucapnya. (flo/jpnn)
Budiman Sudjatmiko mengungkapkan sistem pangan yang ada sekarang sama sekali tak menguntungkan petani di desa.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Wisuda ke-6 Matana University Siap Ciptakan Kampus Berinovasi
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani