Mas Edhie Harapkan Singapura Tak Recoki Penamaan KRI
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AD (KASAD), Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo mengingatkan Singapura agar tak merecoki Indonesia soal penggunaan nama Usman-Harun untuk kapal perang milik TNI AL (KRI). Menurutnya, Indonesia sebagai pemilik kapal berhak sepenuhnya atas pemberian nama untuk KRI baru buatan Inggris itu.
Pramono menyatakan, penghormatan kepada pahlawan di sebuah negara yang diabadikan dalam penamaan objek tertentu tidak boleh diintervensi oleh negara lain. "Penamaan KRI Usman Harun sudah sesuai prosedur dan merupakan hak Indonesia sebagai negara pemilik kapal," ujar Pramono dalam keterangan pers ke media di Jakarta, Senin (10/2).
Lebih lanjut Mas Edhie -panggilan akrab Pramono- mengatakan, Singapura harusnya memahami langkah Indonesia menggunakan nama Usman-Harun untuk KRI. Sebab, kata putra Sarwo Edhie Wibowo itu, Indonesia perlu memotivasi rakyat tentang makna pengorbanan para pahlawan di negeri ini.
Karenanya, Pramono mengharapkan penggunaan nama Usman-Harun itu tidak dipahami dalam konteks konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia di masa lalu. "Penamaan KRI Usman Harun sebaiknya dipahami dalam konteks sebuah negara dalam memberikan motivasi kepada rakyatnya untuk bersumbangsih mengisi kemerdekaan dengan pembangunan yang berkualitas dengan mencotoh sumbangsih para pendahulu kita," jelasnya.
Pramono yang kini ikut bersaing di konvensi calon presiden di Partai Demokrat (PD) itu juga mengharapkan Singapura agar tidak melanjutkan polemik soal KRI Usman-Harun. Terlebih lagi, konteks persoalan Usman-Harun adalah antara Indonesia-Malaysia.
Selain itu, Lee Kuan Yew saat menjabat Perdana Menteri Singapura, pada 1973 juga pernah mengunjungi makam Usman dan Harun di TMP Kalibata. Karenanya Pramono berharap polemik soal Usman-Harun di Singapura bisa disudahi. "Saya berharap pemerintah Singapura dapat mengerti dan menganggap masalah ini selesai serta melanjutkan hubungan baik yang sudah terjalin baik selama ini," pungkasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Mantan Kepala Staf TNI AD (KASAD), Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo mengingatkan Singapura agar tak merecoki Indonesia soal penggunaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran