Mas Niam Singgung Perlunya Toleransi Menyikapi Fenomena Santri Tutup Telinga
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh menyinggung perlunya toleransi menyikapi fenomena santri tutup telinga ketika musik terputar saat mereka sedang mengikuti vaksinasi.
Niam mengatakan itu menyusul ada narasi negatif beberapa pihak terhadap fenomena santri menutup telinga.
"Inti toleransi adalah menghargai yang berbeda," tutur eks Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu melalui layanan pesan, Jumat (17/9).
Niam menuturkan publik seharusnya bisa bijak menyikapi fenomena santri menutup telinga saat musik terdengar.
Perbedaan sikap tidak lantas disikapi dengan cara-cara menyalahkan kelompok tertentu.
"Jadi, tidak boleh hal berbeda dianggap salah dan dipersalahkan dan arus utama nilai toleransi tidak hanya dibebankan ke masyarakat, tetapi juga diteladankan, termasuk pejabat publik," bebernya.
Video tentang fenomena santri menutup telinga ketika sebuah lagu sedang terputar diketahui viral di media sosial.
Seseorang di dalam video itu menjelaskan bahwa para santri hendak mengikuti vaksinasi.
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh menyinggung perlunya toleransi menyikapi fenomena santri tutup telinga ketika mendengar musik
- Setahun Fatwa MUI, Ribuan Santri Gelar Aksi Boikot Produk Israel
- NU Care-LAZISNU & Prudential Syariah Gelar Layanan Kesehatan Gratis untuk Santri dan Guru
- Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan untuk Jaga Toleransi
- Pimpinan Pesantren di Jambi Diduga Melakukan Pencabulan 12 Santri
- Hadiri Majelis Sholawat Hari Santri Nasional, Ahmad Luthfi Sebut Dirinya Juga Santri
- Cak Imin Minta Kapolri Segera Menindak Penusuk 2 Santri Al Fatimiyah Krapyak