Mas Tjahjo: Yang gak Fokus Kita Coret
Dengan adanya fokus sejak awal, maka penyerapannya pun akan membaik. Sebab, pemda tidak lagi bingung dalam mengimplementasikan penggunaannya.
Selain itu, dia juga menghindari pemda berkutat pada program-program yang berbasis rutinitas. Untuk itu, dalam perencanaan, Kemendagri tidak ragu membatalkannya.
Sebagai pemimpin, kepala daerah dituntut inovatif dengan membuat terobosan-terobosan baru.
“Soal gubernur maki-maki, kepala daerah, DPRD maki-maki, itu ga papa,” tuturnya.
Selain itu lanjutnya, pihaknya juga tengah menggencarkan pemda untuk menggunakan sistem e-planing.
Sistem berbasis teknologi itu bukan hanya menghindari penyimpangan, namun juga membuat perencanaan lebih efisien secara biaya dan dari segi waktu.
Cara tersebut, ujar Tjahjo, sudah terbukti berjalan baik di beberapa daerah, seperti Kota Surabaya. Dengan anggaran yang relatif tidak terlalu besar, namun bisa menjalankan berbagai program.
“Karena lebih hemat, belanja modal lebih banyak. Mungkin ada peran Jawa Pos juga membantu di sana,” terangnya lantas terkekeh.
Penggunaan anggaran pemda yang tidak efektif telah membuat pertumbuhan ekonomi di daerah tidak berlangsung secara cepat.
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan