Masa Aktif Tinggal 6 Bulan, Kenapa Ganip Dipilih sebagai Kepala BNPB?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mempertanyakan keputusan pemerintah yang menunjuk Letnan Jenderal Ganip Warsito sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pada dasarnya, Fahmi tidak merasa ragu atas kompetensi Ganip memimpin lembaga. Namun, dia menyoroti masa aktif Ganip yang singkat yakni tersisa enam bulan.
"Mengapa pemerintah tak menunjuk perwira lain yang masa aktifnya lebih panjang untuk memastikan kelancaran penanggulangan bencana dan penanganan Covid-19 ini?" tanya Fahmi saat dihubungi, Jumat (28/5).
Selain itu, Fahmi menyoroti penunjukan Ganip yang tidak sejalan dengan agenda reformasi. Sebab, instansi yang berkantor di Jakarta Timur itu kembali dipimpin militer aktif.
Tradisi itu, kata dia, menunjukkan dan mempertegas inferioritas sipil dan di alam bawah sadar masyarakat mengatakan bahwa militer pahlawan.
"Saya pikir lebih bijak jika pemerintah membangun sistem dan tatakelola penanggulangan bencana yang baik, tanpa kuncian spesifikasi," tutur Fahmi.
Dia pun menduga penunjukan Ganip sebagai Kepala BNPB dimaksudkan sebagai langkah pembuka dari agenda promosi dan mutasi perwira tinggi tertentu.
Bukan tak mungkin, kata dia, terkait juga dengan penataan konstelasi pergantian kepemimpinan TNI yang memang akan bergulir selambatnya enam bulan lagi.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mempertanyakan keputusan pemerintah menunjuk Letnan Jenderal Ganip Warsito sebagai Kepala BNPB.
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus